Strategi Prabowo Atasi Kemiskinan – Presiden terpilih Prabowo Subianto akan meluncurkan tiga program prioritas utama bulan ini. Pemerintah merancang program-program ini sebagai strategi kunci untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dan mendorong pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari “trisula program pemerintah” yang berfokus pada layanan kesehatan, pendidikan, dan penggerak ekonomi kerakyatan.
Baca Juga : Kacau! Meta Bajak Pentolan AI Apple, Zuckerberg Makin Agresif Buru Talenta AI Top
Strategi Prabowo Atasi Kemiskinan : Trisula Anti-Kemiskinan
Dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025), Hasan Nasbi menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan langsung ketiga program ini. “Ini merupakan bagian dari trisula program pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan,” tegas Hasan.
Berikut adalah detail ketiga jurus baru Prabowo untuk memberantas kemiskinan:
- Sekolah Rakyat: Memutus Rantai Kemiskinan Ekstrem
Pemerintah akan meluncurkan program pertama, yaitu Sekolah Rakyat. Mereka menargetkan 100 unit Sekolah Rakyat mulai beroperasi pada tahun ajaran baru pertengahan Juli ini. Program ini secara khusus menargetkan anak-anak dari keluarga yang berada dalam kemiskinan ekstrem.
Hasan Nasbi menjelaskan bahwa banyak anak dari keluarga miskin ekstrem tidak dapat bersekolah, bahkan dengan adanya layanan pendidikan gratis dari pemerintah. Kondisi hidup yang sangat sulit menyebabkan hal ini terjadi. “Negara akan menyekolahkan anak-anak seperti ini secara gratis melalui program Sekolah Rakyat untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah,” ujarnya.
Fokus dan Mekanisme:
- Target: Anak-anak dari 0,7% masyarakat yang berada di level kemiskinan ekstrem.
- Tujuan: Memutus rantai kemiskinan dengan memastikan akses pendidikan bagi mereka yang paling rentan.
Model Pendidikan: Siswa akan diberikan pendidikan terpadu melalui skema asrama. Mereka akan mengikuti kurikulum pendidikan nasional, mendapatkan tempat tinggal khusus, serta jaminan kebutuhan pangan dan sandang.
Dampak Luas: Selain pendidikan bagi anak-anak, orang tua dari siswa Sekolah Rakyat juga akan mendapatkan pembinaan dan bantuan sosial untuk memperbaiki kondisi hidup mereka.
“Negara harus mengambil alih tanggung jawab ini dan memasukkan mereka ke dalam Sekolah Rakyat”. tambah Hasan Nasbi, yang menegaskan komitmen pemerintah dalam mengatasi tantangan pendidikan di kalangan masyarakat termiskin.
- Cek Kesehatan Gratis di Sekolah: Meningkatkan Kualitas SDM Sejak Dini
Program kedua merupakan kelanjutan dari inisiatif Cek Kesehatan Gratis yang sudah berjalan sejak awal tahun. Kali ini, layanan tersebut akan difokuskan khusus untuk anak-anak sekolah di jenjang SD, SMP, dan SMA.
“Anak-anak ini akan mendapatkan pemeriksaan gigi, telinga, tekanan darah, termasuk juga pemeriksaan screening TBC. dan juga pemeriksaan kejiwaan,” papar Hasan Nasbi.
Tujuan dan Manfaat:
Peningkatan SDM: Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia dengan memastikan tidak hanya pendidikan yang berkualitas, tetapi juga kesehatan yang terjaga.
Deteksi Dini: Program ini memungkinkan identifikasi dan penanganan dini terhadap masalah kesehatan yang mungkin timbul. “Jadi jika muncul hal-hal yang perlu diantisipasi atau diatasi, kita bisa mengatasinya dan mengantisipasinya sejak usia dini,” jelasnya.
Cakupan Luas: Layanan gratis ini akan menjangkau anak-anak sekolah di seluruh Indonesia.
- Koperasi Desa Merah Putih: Menggerakkan Ekonomi dari Akar Rumput
Jurus terakhir Prabowo untuk mengentaskan kemiskinan adalah pengoperasian perdana Koperasi Desa Merah Putih. Program ini diyakini mampu menjadi penggerak perekonomian masyarakat langsung dari tingkat desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.
“Presiden Prabowo Subianto rencananya akan meluncurkan program ini pada 19 Juli mendatang. Tempat peluncurannya kemungkinan di Koperasi Desa di Klaten,” ungkap Hasan Nasbi. Peluncuran ini juga menandai dimulainya program Koperasi Desa Merah Putih yang menargetkan pembentukan 80.000 koperasi di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia.
Target dan Harapan:
- Fase Awal: Pada 19 Juli 2025, sebanyak 92 koperasi akan mulai beroperasi di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
- Penciptaan Lapangan Kerja: Target ambisius adalah membuka lapangan kerja bagi sekitar 2 juta orang pekerja melalui 80 ribu lebih koperasi yang akan dibentuk.
Dampak Sosial Ekonomi:
- Mengentaskan kemiskinan dari tingkat desa.
- Mengurangi arus urbanisasi masyarakat ke kota besar dengan menciptakan peluang ekonomi di daerah asal.
- Meningkatkan sumber daya manusia di desa melalui berbagai pelatihan dan pemberdayaan.