Contoh Pekerjaan Bergaji Tinggi di Indonesia Tanpa Butuh Gelar S1
Ekonomi Hiburan

Contoh Pekerjaan Bergaji Tinggi di Indonesia Tanpa Butuh Gelar S1

Kerja Tanpa Gelar S1 – Sulit dipercaya, tapi di Indonesia, banyak orang berpenghasilan tinggi meski tanpa gelar sarjana. Lulusan SMA atau SMK pun berhasil mengisi berbagai profesi dengan penghasilan setara atau bahkan lebih besar dari pemilik gelar S1. Peluang ini tersebar di berbagai sektor, mulai dari transportasi, hiburan, hingga konstruksi, dan beberapa di antaranya bisa menghasilkan belasan hingga puluhan juta rupiah dalam sebulan.

Baca Juga : 3 Jurus Baru Prabowo Berantas Kemiskinan: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Kerakyatan

Kerja Tanpa Gelar S1 Yang Menjanjikan di Indonesia

Tentu saja, seseorang harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang mumpuni untuk mencapai posisi dengan gaji menggiurkan ini. Namun, yang paling penting, kesempatan ini terbuka lebar kerja tanpa gelar di Indonesia, jadi Anda tidak perlu jauh-jauh mencari pekerjaan di luar negeri. Yuk, simak daftar profesi menjanjikan yang bisa Anda pertimbangkan!

Pramugari dan Pramugara

Profesi pramugari dan pramugara selalu menarik perhatian banyak orang. Selain identik dengan penampilan menarik, gaji besar, dan kesempatan bepergian ke berbagai destinasi, ternyata untuk menjadi seorang pramugari atau pramugara, Anda tidak harus lulusan S1. Beberapa maskapai penerbangan besar di Indonesia, seperti Lion Air dan Super Air Jet, seringkali membuka lowongan bagi lulusan SMA sederajat.

Setiap maskapai memiliki kualifikasi yang berbeda, namun secara umum, berikut adalah gambaran syarat untuk menjadi pramugari atau pramugara:

  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Belum pernah menikah
  • Belum memiliki pengalaman sebagai Pramugara/Pramugari
  • Menarik, mampu bekerja sama dalam tim, energik, senang membantu, dan jujur
  • Pendidikan minimal SMA/SMK/Sederajat, diutamakan lulusan D3 ke atas
  • Pria berusia 18-30 tahun & wanita berusia 18-28 tahun
  • Pria tinggi minimal 170 cm & wanita tinggi minimal 158 cm (Berat Badan Proporsional)
  • Sehat Jasmani dan Rohani
  • Tidak Buta Warna (Total/Parsial) dan Sudah Vaksin Covid-19 minimal dosis 3
  • Tidak memakai behel dan tidak berjerawat

Besaran gaji pramugari/pramugara sangat bervariasi tergantung kebijakan perusahaan dan level pengalaman. Garuda Indonesia memberikan gaji hingga Rp 30 juta per bulan kepada pramugari atau pramugara senior, termasuk gaji pokok, tunjangan, dan bonus lainnya. Sementara itu, pramugari atau pramugara junior bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 15 juta per bulan. Garuda Indonesia juga memberikan berbagai tunjangan kepada pramugarinya, seperti uang makan, uang pergi, THR, tunjangan kesejahteraan, dan insentif.

Untuk maskapai seperti Lion Air, pramugari/pramugara junior bisa memperoleh gaji pokok dan bonus sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Untuk level senior, penghasilan berkisar Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per bulan. Pramugari Lion Air bisa menerima total gaji Rp 15 juta hingga Rp 20 juta jika menghitung bonus, asuransi, uang terbang, dan jaminan kesehatan.

Marshaller (Tukang Parkir Pesawat)

Mungkin terdengar sederhana, tapi peran marshaller atau “tukang parkir pesawat” sangat vital dalam lalu lintas bandara. Mereka bertugas memandu pilot untuk menempatkan pesawat pada posisi yang tepat di landasan, memastikan alur tidak terganggu dan mengurangi risiko kecelakaan. Perusahaan menuntut marshaller bekerja dengan presisi, cepat, dan tanggap saat memberikan arahan kepada pilot. Mereka sangat menghargai keterampilan ini dan memberikan bayaran yang tidak murah.

Sebelum bisa bekerja sebagai marshaller, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:

  • Usia minimal 18 tahun saat mendaftar pendidikan
  • Minimal lulusan SMA/Sederajat
  • Tinggi pria minimal 165 cm
  • Tinggi wanita minimal 160 cm
  • Tidak buta warna
  • Memiliki tinggi dan berat badan ideal

Di Indonesia, banyak sekolah yang menyediakan pendidikan untuk menjadi seorang marshaller. Estimasi biaya pendidikan ini kurang lebih Rp 13 juta.

Meskipun gaji marshaller bervariasi di setiap negara, di Indonesia, gaji tukang parkir pesawat berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 7 juta per bulan. Ini berarti penghasilan tahunan mereka bisa mencapai Rp 48 juta hingga Rp 84 juta. Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat, rata-rata gaji marshaller per jam bisa mencapai sekitar Rp 420.000.

Welder (Tukang Las Profesional)

Profesi tukang las juga merupakan salah satu pekerjaan yang menjanjikan tanpa harus bergelar sarjana. JobStreet menyebutkan bahwa Anda bisa menjadi tukang las profesional jika lulus minimal SMA/SMK, memiliki sertifikat dari pelatihan atau ujian, dan mengantongi pengalaman beberapa tahun di bidang tersebut. Stamina fisik yang memadai juga menjadi syarat penting.

Secara umum, berikut syarat menjadi tukang las:

  • Memiliki gelar pendidikan minimal SMA/SMK dengan jurusan Teknik Pengelasan atau jenjang pendidikan lainnya yang sederajat.
  • Mengikuti pelatihan Tukang Las yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan atau lembaga pelatihan yang bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk mendapatkan sertifikat.
  • Anda juga bisa memiliki sertifikat internasional sebagai Tukang Las yang dikeluarkan oleh International Institute of Welding (IIW).
  • Memiliki pengalaman minimal selama 1-2 tahun di bidang pengelasan.

Rata-rata gaji untuk posisi ini di Indonesia adalah sekitar Rp 4,5 juta. Namun, gaji tukang las untuk proyek tertentu bisa jauh lebih besar, terutama untuk pekerjaan pengelasan di bawah air atau yang dikenal sebagai underwater welder.

Underwater welder adalah profesi pengelasan yang dilakukan di dalam air, seringkali di tengah laut lepas. Mereka biasanya bekerja untuk memperbaiki lambung kapal yang rusak, seperti bocor atau robek, atau memperbaiki sambungan pipa gas atau minyak yang bocor di unit pengeboran lepas pantai.

Penghasilan seorang underwater welder sangat fantastis. Berdasarkan data per Januari 2023, gaji tahunan rata-rata untuk kategori pekerjaan tukang las bawah laut di Amerika Serikat mencapai US$ 56.075 atau sekitar Rp 874,77 juta per tahun (kurs Rp 15.600/dolar AS). Jika dihitung per bulan, seorang underwater welder bisa menghasilkan sekitar US$ 4.672 atau Rp 72,88 juta. Tentu, untuk mencapai level ini dibutuhkan keahlian dan sertifikasi khusus yang tidak mudah didapatkan.

Bekerja di Kedutaan Besar (Untuk Posisi Tertentu)

Mengejutkan, tapi bekerja di kedutaan besar tidak selalu mensyaratkan gelar sarjana. Beberapa posisi teknis atau dukungan, seperti sopir (chauffeur), teknisi, atau petugas pemeliharaan, terbuka bagi lulusan SMA/SMK. Kuncinya adalah memenuhi syarat administrasi dan lolos seleksi yang ketat.

Sebagai contoh, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) pernah membuka lowongan untuk posisi sopir pada tahun 2022 dengan gaji Rp 6,7 juta per bulan. Gaji ini bahkan lebih tinggi dari upah minimum provinsi DKI Jakarta tahun 2025 yang sebesar Rp 5,39 juta. Selain menerima lulusan SMA, berikut adalah persyaratan umum yang harus dipenuhi:

  • Minimal memiliki 3 tahun pengalaman di bidang mengemudi.
  • Harus memegang SIM yang masih berlaku.
  • Memahami seluk-beluk kota tempatnya bekerja, termasuk mengerti jalan, tahu kantor polisi, rumah sakit, dan pemadam kebakaran terdekat.
  • Bisa membaca/menulis/berbicara dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

Kedutaan Besar Denmark bahkan menawarkan gaji lebih tinggi, yaitu Rp 9,2 juta untuk posisi sopir, dengan sistem kontrak dua tahun. Jika Anda tertarik untuk bekerja di kedutaan besar tanpa memiliki ijazah S1, sangat disarankan untuk secara rutin memeriksa situs web kedutaan besar negara-negara lain untuk melihat lowongan yang tersedia.

Anda mungkin juga suka...