Jakarta – Wacana mengenai kerumitan hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat setelah pernyataan dari politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera. Namun, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan tegas membantah anggapan tersebut, bahkan menyebut kedua tokoh tersebut sebagai “bestie” atau sahabat karib.
Baca Juga : Fenomena Judi Online Slot di Indonesia: Antara Hiburan dan Ancaman Sosial
Juru bicara PSI, Wiryawan, menanggapi spekulasi yang dilontarkan Mardani Ali Sera—yang menilai hubungan Prabowo dan Jokowi menjadi rumit karena posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden—dengan keyakinan penuh akan keharmonisan keduanya.
“Kami di PSI sangat yakin hubungan dan komunikasi antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi sangat dekat, bahkan dalam istilah kami (di PSI) dua tokoh ini adalah bestie,” kata Wiryawan kepada awak media, Kamis (9/10/2025).
Bantahan PSI: Hubungan Jelas dan Transparan
Wiryawan menegaskan tidak ada istilah rumit yang dapat mendeskripsikan kedekatan antara Presiden yang baru dan Presiden yang menjabat sebelumnya. Menurutnya, publik secara luas dapat menilai sendiri keintiman dan kerja sama yang terjalin.
“Tidak ada istilah rumit, publik bisa melihat hubungan baik kedua tokoh bangsa ini,” ujarnya.
Pernyataan ini sekaligus merespons kekhawatiran Mardani Ali Sera yang menyoroti pertemuan-pertemuan non-transparan antara Prabowo dan Jokowi yang memicu berbagai tafsiran.
Asal Mula Spekulasi Kerumitan
Polemik ini bermula dari tanggapan Mardani Ali Sera terhadap pernyataan Waketum Projo Freddy Damanik yang mengklaim bahwa pihak yang kalah di Pilpres 2024 ingin merenggangkan hubungan Prabowo dan Jokowi.
“Pertama, hubungan presiden dengan mantan presiden mestinya harmonis. Mereka semua pemimpin bangsa. Bagus Pak Prabowo dan Pak Jokowi hubungannya baik,” kata Mardani pada Selasa (7/10).
Namun, Mardani menambahkan bahwa kerumitan muncul karena kehadiran putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat sebagai wakil Prabowo. Mardani menyarankan agar Gibran dibiarkan berkembang di bawah kepemimpinan Prabowo.
“Kedua, menjadi rumit hubungan keduanya karena ada Mas Gibran sebagai wakil Pak Prabowo. Cara paling baik, biarkan Mas Gibran berkembang di bawah Pak Prabowo. Makanya wajar jika ada pertemuan-pertemuan yang tidak transparan antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi banyak timbul tafsiran,” ungkapnya.
Komitmen PSI Mengawal Pemerintahan
Di tengah hiruk-pikuk spekulasi ini, PSI menegaskan fokus utamanya. Wiryawan menyatakan bahwa PSI siap mendukung penuh dan mengawal pemerintahan baru agar dapat bekerja optimal untuk masyarakat.
“Yang terpenting kami di PSI komitmen mengawal pemerintahan Pak Prabowo dan Mas Gibran agar bisa lebih optimal memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tutupnya, menunjukkan dukungan kuat PSI terhadap pasangan pemimpin yang baru.