Hari ini, para pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia akan menggelar demonstrasi besar di Jakarta. Aksi yang juga melibatkan mahasiswa ini dipusatkan di dua lokasi utama: Kementerian Perhubungan dan Gedung DPR RI.
Baca Juga : Putusan Kontroversial KPU: Ijazah Capres-Cawapres Tidak Bisa Dibuka Tanpa Izin
Tuntutan Utama Para Pengemudi
Dalam aksi ini, para pengemudi membawa sejumlah tuntutan krusial yang mereka nilai dapat meningkatkan kesejahteraan dan keadilan bagi profesi mereka:
Regulasi yang Jelas: Mereka menuntut agar rancangan undang-undang yang mengatur transportasi online segera dimasukkan ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025-2026.
Pembatasan Potongan Aplikasi: Massa menuntut agar potongan (komisi) yang diambil oleh pihak aplikator tidak lebih dari 10 persen.
Transparansi dan Audit: Mereka meminta audit menyeluruh terhadap sistem potongan yang diterapkan aplikator dan menuntut penghapusan skema yang membuat tarif menjadi lebih murah, yang dianggap merugikan pengemudi.
Regulasi Tarif: Para pengemudi juga menuntut adanya regulasi khusus untuk mengatur tarif layanan pengiriman barang dan makanan (logistik).
Usut Tuntas Kasus Kematian Pengemudi: Massa mendesak agar kasus kematian pengemudi ojol, Affan Kurniawan, diusut tuntas.
Pergantian Kepemimpinan: Tuntutan terakhir yang mengejutkan adalah pergantian pimpinan di Kementerian Perhubungan.
Sebagai bentuk solidaritas, Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, telah mengimbau seluruh anggotanya untuk mematikan aplikasi secara massal selama demonstrasi berlangsung. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada ketersediaan layanan ojek online di Jakarta.
Imbas Lalu Lintas dan Imbauan untuk Masyarakat
Aksi demonstrasi ini diprediksi akan menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan, terutama di sekitar lokasi unjuk rasa. Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya telah menyatakan akan memberlakukan rekayasa lalu lintas secara situasional.
“Rekayasa lalu lintas akan diterapkan situasional sesuai kondisi di lapangan,” jelas Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin.
Ia juga berharap demonstrasi ini tidak terlalu menghambat aktivitas masyarakat. “Harapan kami⦠aktivitas masyarakat bisa tetap berjalan walaupun ada perlambatan,” tambahnya.
Mengingat dampak yang mungkin terjadi, masyarakat diimbau untuk mencari moda transportasi alternatif selama aksi berlangsung.