Kabar burung mengenai dugaan kondisi kurus pada harimau koleksi Taman Margasatwa Ragunan (TMR) yang dikaitkan dengan praktik pencurian atau penggelapan pakan oleh petugas pengelola telah dibantah tegas oleh pihak TMR. Pengelola memastikan bahwa kondisi kesehatan dan nutrisi seluruh satwa, khususnya harimau, berada dalam pengawasan ketat dan terjamin.
Baca Juga : Proyek Rekonstruksi Ponpes Al-Khoziny: Menghitung Biaya APBN di Tengah Perdebatan Publik
Bantahan Resmi dari TMR
Kepala Humas TMR, Wahyudi Bambang, dalam keterangannya pada hari Minggu (16/11/2025), secara lugas menepis tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa kondisi harimau di Ragunan adalah baik-baik saja dan kabar yang beredar tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Wahyudi menjelaskan bahwa TMR menerapkan standar pemantauan kesehatan yang ketat melalui Body Conditioning Score (BCS) secara rutin.
“Ada standarnya kurus itu seperti apa. Dari body conditioning score itu harimau itu tidak kurus. Masih normal, malah di atas normal,” kata Wahyudi.
Pentingnya Body Conditioning Score (BCS)
BCS adalah sistem penilaian kondisi tubuh satwa yang digunakan secara umum di lembaga konservasi dan kebun binatang. Penilaian ini didasarkan pada visualisasi dan palpasi (perabaan) beberapa area tubuh satwa untuk menentukan tingkat timbunan lemak dan massa otot.
- Penerapan Rutin: Harimau di TMR secara berkala menjalani penilaian BCS ini untuk memastikan mereka berada pada rentang berat dan kondisi tubuh ideal sesuai spesies dan usia.
- Indikasi Kondisi: Pernyataan dari Wahyudi Bambang menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penilaian BCS, harimau-harimau TMR tidak dikategorikan kurus, melainkan berada pada kondisi normal, bahkan cenderung di atas normal (ideal). Hal ini secara langsung membantah klaim yang menyebut satwa kekurangan pakan.
Klarifikasi ini diharapkan dapat menghentikan spekulasi negatif yang beredar di masyarakat dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap manajemen kesehatan satwa di Taman Margasatwa Ragunan.
