Pertahanan Udara Rusia Aktif – Ibu kota Rusia, Moskow, kembali menjadi sasaran serangan drone pada Kamis (17/7) malam waktu setempat. Sedikitnya dua drone tempur Ukraina mengarah ke wilayah Moskow, namun sistem pertahanan udara Rusia berhasil menghancurkannya. Insiden ini menambah daftar panjang upaya serangan drone yang menargetkan wilayah Rusia, khususnya di sekitar perbatasan dengan Ukraina.
Baca Juga : Dugaan Skandal Pengadaan Chromebook: Awal Mula “Mas Menteri Core Team” dan Peran Nadiem Makarim
Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengonfirmasi insiden tersebut melalui pernyataan di Telegram. Ia menyatakan bahwa tim spesialis sedang melakukan pemeriksaan di lokasi jatuhnya serpihan drone. Beruntungnya, Sobyanin melaporkan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan signifikan akibat serangan ini. Kejadian ini hanya berselang satu hari setelah Sobyanin juga melaporkan pencegatan tiga drone di wilayahnya pada Rabu (16/7).
Pertahanan Udara Rusia Aktif Dampak pada Operasional Penerbangan
Serangan drone ini sempat mengganggu operasional penerbangan di beberapa bandara utama di Moskow. Badan penerbangan federal Rusia, Rosaviatsia, sempat memberlakukan penangguhan penerbangan di Bandara Domodedovo dan Bandara Zhukovsky. Meski demikian, penangguhan tersebut tidak berlangsung lama dan operasional penerbangan telah kembali normal. Bandara Vnukovo menghentikan sementara operasionalnya sejak tengah malam setelah insiden ini terjadi.
Klaim Kementerian Pertahanan Rusia: 46 Drone Dihancurkan
Kementerian Pertahanan Rusia merilis pernyataan yang mengklaim bahwa unit pertahanan udara mereka berhasil menghancurkan total 46 drone Ukraina dalam kurun waktu empat jam pada Kamis (17/7) malam. Dari jumlah tersebut, pasukan Rusia menembak jatuh satu drone di dalam wilayah Moskow.
Sebagian besar drone yang berhasil dicegat dilaporkan jatuh di area-area yang berdekatan dengan wilayah Ukraina. Kementerian Pertahanan merinci, 31 drone di antaranya jatuh di wilayah Bryansk, sementara 10 drone lainnya di area Crimea. Crimea merupakan wilayah Ukraina yang telah dianeksasi oleh Rusia sejak tahun 2014. Klaim ini menunjukkan skala serangan drone yang signifikan, meskipun sebagian besar tidak mencapai target yang jauh di dalam wilayah Rusia.
Insiden ini menggarisbawahi ketegangan yang terus meningkat dan upaya Ukraina untuk melancarkan serangan balasan ke wilayah Rusia, bahkan hingga ibu kotanya. Sementara itu, Rusia terus memperkuat sistem pertahanan udaranya untuk menghadapi ancaman yang datang dari udara.
